PLN Bersih, Wujudkan Nyata !
Sama-sama berjamaah, tetapi
beda ganjarannya. Ya, itulah korupsi. Negeri "Surga" ini terus
dipenuhi lobang-lobang yang menurunkan kasta Indonesia.
Bosan ya memang. Korupsi
itu sudah beribu kali disindir dengan berbagai perumpamaan di berbagai kolom
koran. Diteriaki dengan anarkis oleh mahasiswa. Namun, seakan tak bergeming
praktik korupsi tetap saja dan silih berganti menghiasi saga televisi.
Semuanya harus
bermuhasabah. Korupsi di Indonesia terjadi karena sistemnya mendorong orang
untuk berkorupsi. Peraturan yang abu-abu menjadi celah empuk bagi koruptor
untuk berkorupsi. Di satu sisi terkadang juga, orang yang tidak berniat korupsi
bisa terperosok pada lembah korupsi. Kalau sudah seperti ini, serba salah
bukan? Yang terlibat dalam sistem yang "bobrok" tidak boleh
disalahkan.
Di samping kita memasuki
zaman globalisasi, tampaknya zaman "edan" juga sedang kita rasakan
saat ini. Zaman yang telah diramalkan oleh Raden Ranggawarsita (Pujangga
Mataram) itu kini benar terjadi. Serat Kalatidha, karyanya, patut kita
renungi sejenak.
Amenangi jaman edan,
Ewuhaya ing pambudi,
Melu edan ora tahan,
Yen tan melu anglakoni,
Boya kaduman melik,
Kaliren wekasanipun,
Dilalah karsa Allah,
Begja-begjane kang lali,
Luwih begja kan eling lawan waspada
Sebuah karya sastra yang
lahir dari seorang pujangga terkenal pada zaman Mataram. Walaupun karya
tersebut berfondasi pada penggambaran etnik Jawa. Namun jika dipahami maknanya
akan selalu aktual dengan masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Karya tersebut pada intinya
berfilosofi bahwa nantinya manusia yang hidup dalam sebuah zaman akan menemukan
serba kebobrokan secara moral maupun material. Pada dasarnya hati setiap
individu bermaksud mengekang keinginan buruk untuk terjun dalam jurang zaman
tersebut. Namun, apabila seorang individu tidak terjun dalam zaman tersebut
justru akan tidak mendapatkan apa-apa, bahkan akan serba kekurangan. Artinya
manusia mendapatkan sebuah dua alternatif yang cukup besar kelebihannya
sekaligus juga besar kelemahannya yang sangat membingungkan. Apabila tidak
terjun akan merasa sungkan dan dipandang aneh, tetapi apabila ikut terjun sama
saja terjun dalam jurang kenistaan. Sebenarnya Tuhan Yang Maha Esa selalu
mengingatkan kepada setiap manusia untuk hati-hati dan waspada menghadapi berbagai
situasi.
Begitu pula korupsi,
mengapa mudah terjadi saat ini. Sehingga, serba-serbi korupsi ini mengantarkan
pada sebuah pertanyaan mendasar bagaimana cara melawan Korupsi ?.
A. Tombol 'Start' PLN
Kita boleh pamer mempunyai banyak gadget, seperti iPhone, iPod, dan Laptop. Perangkat elektronik yang
beraneka ragam. Penerangan di berbagai sudut ruangan. Namun, semua itu akan
menjadi layaknya debu jika tidak ada dukungan listrik.
“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik” – slogan
PLN, perusahaan mitra masyarakat dalam memenuhi kebutuhan elementer listrik.
Terasa sekali ketika arus listrik PLN padam sebentar saja, rasanya semua hal menjadi
kacau alias dikatakan kehidupan menjadi tidak baik. He-he-he.
Kualitas pelayanan PLN yang baik akan berbanding lurus
pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lantas kualitas pelayanan PLN
yang baik itu seperti apa ? Sederhana saja, listrik yang menjangkau seluruh
daerah di Indonesia dan tidak pernah terjadi pemadaman listrik. Tidak bisa
dikompromikan lagi bahwa 24 Jam listrik digunakan oleh berbagai kalangan.
Ketika terjadi pemadaman listrik tentu banyak pihak yang dirugikan.
Selain itu, tidak terjadi pungutan-pungutan liar yang
memberatkan konsumen. Dalam tataran rumah tangga mungkin hanya jumlah kecil
untuk uang lelah reparasi pemasangan listrik. Akan tetapi, jika hubungannya
dengan industri besar maka ladang korupsi terbuka lebar dan menggiurkan.
Agaknya mencapai hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Sebagaimana kita memasuki zaman “edan”-nya Rangga Warsita, gelombang korupsi
tersebut membuat manajemen yang semestinya mencapai tujuan itu menjadi meleset.
Adanya korupsi akan membentuk gelembung hampa yang akan meletus kemudian.
Misalnya, PLN membeli barang hasil tender yang secara harga paling tinggi
dengan harapan kualitasnya juga baik. Ternyata, ketika diusut terjadi korupsi
dimana harga dan kualitas sebenarnya tidak sebanding. Sehingga, meletuslah
gelembung itu dan tampak bobroknya.
Tatkala PLN menegaskan jargon “PLN Bersih NO SUAP !” semua pihak juga harus tergugah
untuk berkomitmen menghayati jargon yang tak berarti sekedar kata-kata itu. Jargon
itu juga dipertegas dengan langkah PLN menggandeng lembaga Non-Government
Organization (NGO), Transparency International Indonesia (TII). TII berperan
untuk memastikan, bahwa PLN dalam menjalankan usahanya menyediakan listrik bagi
masyarakat luas, sungguh-sungguh menerapkan praktek GCG dan anti korupsi. Hal
ini menandai bahwa tombol ‘Start’ perang PLN melawan korupsi ditekan.
B. So What ?
Tiba saatnya mempertanyakan
bagaimana langkah nyata yang dilakukan PLN untuk mendukung PLN bersih tersebut
? Ingat ! Ini bukan tentang riwayat kejadian, namun tentang apa yang telah
dilakukan dan akan dilakukan.
Tindakan pencegahan korupsi
yang telah diinisiatifkan oleh PLN adalah sebagai
- Membuat sistem pelayanan yang transparan dengan meminimalkan pertemuan tatap muka pelanggan dengan pegawai PLN. Contoh : layanan pasang baru, tambah daya, pasang sementara secara online melalui website http://www.pln.co.id/pbpd/index.php
- Melakukan perubahan aturan pengadaan barang dan jasa.
- Membuat sistem penanganan keluhan pelanggan. Contoh : Contact Center 123, Official Fans Page PT. PLN (Persero)dan twitter @pln_123
- Membangun whistler blower system bagi karyawan PLN
- Memudahkan karyawan yang ingin menyerahkan barang terindikasi gratifikasi eara online melalui website http://www.pln.co.id/pbpd/index.php
- Melakukan perubahan aturan pengadaan barang dan jasa.
- Membuat sistem penanganan keluhan pelanggan. Contoh : Contact Center 123, Official Fans Page PT. PLN (Persero)dan twitter @pln_123
- Membangun whistler blower system bagi karyawan PLN
- Memudahkan karyawan yang ingin menyerahkan barang terindikasi gratifikasi
Masih banyak agenda
pemberantasan korupsi yang akan dilakukan. Setidaknya inilah pilar dari PLN
Bersih yang disingkat dengan PITA.
1. Partisipasi, partisipasi dari para pegawai PLN dan seluruh stakeholders
dalam berkomitmen dan menjalankan dan mendukung program PLN Bersih dengan baik
2.
Integritas, integritas dari para pegawai dalam bekerja melayani
masyarakat sangat penting artinya untuk membangun budaya PLN Bersih
3. Transparansi, keterbukaan informasi dan sikap responsif terhadap
permintaan informasi publik sangat menentukan dan penting dalam pembangunan
budaya PLN Bersih
4. Akuntabilitas, pilar ini menuntut pegawai PLN untuk selalu responsif
terhadap setiap keluhan pelanggan dan juga mendukung implementasi wishtle
blower system dan program pengendalian gratiikasi.
Jika
dirangkum, dua fokus utamanya adalah menciptakan sistem pengadaan barang dan
jasa, serta pelayanan terhadap masyarakat yang bebas korupsi. Untuk menciptakan
sistem pengadaan barang dan jasa yang bebas praktik korupsi, maka diperkenalkan
pada PLN mode "collective action againts corruption". Artinya, semua
stake holder sama-sama mendukung perwujudan Good Corporate Governance atau
dengan kata lain bebas praktik korupsi, penyuapan, gratifikasi, kick-back dalam
praktik bisnis mereka.
Tidak
bermaksud menebak-nebak, saya ingin memberi usulan upaya selanjutnya yang harus
dilakukan PLN agar tercipta PLN Bersih. Saya rangkum langkah itu dengan kata
“NYATA”.
1.
Negotiation : Dalam negosiasi harus diatur sistem yang tegas, namun juga
tidak berbelit-belit.
2. Youth : Mengerahkan segmen anak muda sebagai agen penyebar semangat PLNBersih dan menjadikan kader di masa datang
3.
Association : Menggandeng berbagai kalangan untuk turut serta
4.
Transparancy : Semuanya kegiatan PLN selalu dilaporkan sebagai bentuk
transparansi.
5.
Affirmation : Penegasan terhadap semua langkah yang telah dilakukan.
Mengingat menghilangkan budaya korupsi perlu dilakukan dengan berbagai metode.
Upaya inilah
yang bisa dilakukan oleh seorang penulis blogger. Mengilhami lewat kata-kata. Berawal
dari blogger, ilham ini menyebar ke seluruh pembaca dan mengajak untuk
mendukung “PLN Bersih NO SUAP!” ini. Dan PLN Bersih, Wujudkan Nyata. Happy
Ending.
Comments
Post a Comment