Rekrutmen Karyawan Baru

Pagi-pagi makan roti, hi apa kabar pejuang sejati ! Sekian purnama menghilang, akhirnya melalui tulisan ini saya muncul kembali. Sudah banyak perubahan yang tidak terceritakan. Bisa jadi menarik bisa jadi juga biasa saja. Namun, doa saya dan kami semua orang di muka bumi baik-baik saja. Terlalu banyak masalah untuk dipusingkan. Seperti gejolak politik Rusia-Ukraina, varian baru covid-19, dan kejadian yang luar biasa lainnya. Tidak perlu jauh-jauh berpikir sampai sana, permasalahan di depan mata seperti jemuran harus diangkat, sampah belum dibuang ataupun galon kosong belum diganti lebih nyata harus diselesaikan. Sepenggal omelan itulah yang mungkin menjadi sapaan saya kepada para pembaca. Karena sejatinya memaknai hidup seorang manusia adalah bekerja keras dan menyelesaikan masalah. Panjang umur, ya masalah !

Tenggelam dalam politik kantor dan teman toxic yang hanya suka mengajak mengundurkan diri daripada fokus pada pengembangan diri. Nampaknya, membuat diri kita lupa akan esensi hidup, yaitu bersyukur. Belum lama kemarin saya menonton cuplikan talkshow antara Dahlan Iskan dan Wisnu Nugroho (Beginu). Dari sini saya menyadari arti lain dari bersyukur yang sesungguhnya, yaitu bekerja keras. Bersyukur tidak semata-mata dilihat dari materi yang didapatkan. Tetapi justru yang paling utama adalah rasa empati untuk mendedikasikan hidup sebaik-baiknya untuk beribadah. Subhanallah !

Namanya juga inspirasi. Terkadang ladang amal bisa jadi bermula dari inspirasi. Dari suatu cuplikan hidup seseorang yang bahkan kita tidak menjalaninya. Kita dapat menjadi lebih bersemangat untuk meniru dan mengikuti jejaknya. Tidak sadar bahwa disamping membuka layar blogger ini, terdapat pressure atasan di layar yang lain. 

Singkat cerita, saya ingin melanjutkan sapaan saya dengan bersyukur bersyukur dan bersyukur. Alhamdulillah kita masih diberikan nikmat iman, kesehatan, dan ketentraman. Beberapa waktu lalu saya diberikan berita yang sebenarnya masih belum pasti tetapi untuk memastikannya harus menunggu beberapa minggu. Saya sudah was-wasnya luar biasa. Meskipun setelah mengetahui hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dari sini saya belajar, diberikan berita yang menenangkan saja sudah menjadi nikmat yang luar biasa ternyata. 

Itu baru melihat ke diri sendiri, belum melihat ke bawah kita, orang-orang yang mungkin tidak seberuntung kita. Beberapa waktu lalu, saya mencari karyawan baru untuk menjadi delivery man bisnis usaha galon saya. Begitu saya post lowongan di facebook, puluhan orang langsung nge-chat. Banyak yang benar-benar membutuhkan penghasilan untuk menyambung hidup di tengah pandemi seperti ini. Sehingga, terkadang bersyukur juga berarti bekerja keras untuk membantu sesama agar merasakan kenikmatan yang sama. 

Meskipun kalo boleh curhat di sisi lain mencari karyawan juga gampang-gampang susah. Dari puluhan orang yang nge-chat saya prioritaskan untuk yang rumahnya dekat dan kami mengadakan sesi wawancara. Ada yang pas wawancara bagus, tapi keesokan harinya tidak berangkat. Ada yang sudah berangkat, tapi besokannya lagi tidak berangkat. Hingga akhirnya menemukan karyawan yang baik dan betah di kali yang ketiga. Dari sini kita bisa belajar untuk lebih bersyukur. Dengan tiga kali percobaan saja akhirnya mendapatkan karyawan baru. Sementara jika melihat ke bawah, Thomas Alva Edison harus mengulang percobaannya hingga 1000x untuk menemukan lampu. Mudah dan menyenangkan bukan ?

-Ibe, 9 Maret 2022


Comments

Popular Posts